BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada kehidupan
kita sehari-hari, kita kerap menggunakan energy listrik tampa mengetahui
bagaimana proses energy listrik itu sehingga kita bisa menggunakannya untuk
membantu kerja maupun aktifitas kita sehari-hari. Pada dasarnya energy listrik
yang kita gunakan pada kehidupan sehari-hari adalah berasal dari satu
pembangkit, dimana pembangkit energy listrik ini memiliki beberapa jenis
pembangkit yaitu PLTA, PLTU, PLTN, PLTD, PLTG dan sebagainya.
Proses
penyaluran energy listrik tersebut itu melalui beberapa tahap yakni,
1. Pembangkit
(PLTA, PLTU, PLTN, PLTD, PLTG dan sebagainya)
2. Saluran
Transmisi
3. Gardu
Induk
4. JTM
(Jaringan tegangan menengah)
5. Gardu
Tiang
6. JTR
(Jariangan tegangan rendah)
7. SR
(Saluran Rumah)
Pada kesempatan
ini kita akan membahas sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga
listrik, atau merupakan satu kesatuan dari system penyaluran (transmisi) atau
yang di sebut sebagai Gardu Induk. Dimana kita tidak tidak menyadari
proses-proses apa saja yang terjadi di dalam garu induk tersebut dan untuk apa
proses-proses itu di lakukan.
B.
Tujuan
Penulisan
Pada penulisan
makalah ini mahasiswa/i maupun pembaca dapat mengerti dan memahami tentang
Gardu induk baik dari segi:
1. Penempatan
dari Gardu Induk
2. Jenis-jenis
Gardu Induk
3. Fungsi
Gardu induk
4. Prinsip
Kerja dari Gardu Induk
Pada
penulisan makalah ini mahasiswa/i maupun pembaca bukan hanya memahami maupun
mengerti tentang gardu induk melainkan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Pembangkit Energi Listrik yang di bombing oleh Pak H. Manurung.
C.
Manfaat
Penulisan
Pada dasarnya penulisan
makalah ini memberikan manfaat bagi penulis maupun pembaca untuk memudahkan
memahami materi dari mata kuliah Pembangkit Energi Listrik terutama tentang
Gardu induk. Bukan hanya memmudahkan untuk memahami materi gardu induk
melainkan untuk memperluas wawasan tentang dunia kelistrikan yang saat ini
sedang di geluti oleh mahasiswa/i jurusan Pendidikan Teknik Elektro.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Penempatan
Gardu induk
Gardu Induk adalah suatu instalasi listrik
mulai dari TET (Tegangan Ekstra Tinggi), TT (Tegangan Tinggi) dan TM (Tegangan
Menengah) yang terdiri dari bangunan dan peralatan listrik.
Pada
prinsipnya penempatan gardu induk memiliki criteria tertentu diaman hal
penempatan ini berdasarkan Kebutuhan (Demand) beban yang semakin meningkat,
mendekati bahkan melebihi kemampuan Gardu Induk yang ada. Jika kondisi Gardu
Induk eksisting masih memungkinkan, biasanya cukup dilakukan uprating atau
menaikkan kapasitas Gardu Induk yang ada, misalnya dengan melakukan penggantian
dan penambahan transformator daya. Adanya perluasan daerah/ wilayah atau adanya
daerah/ wilayah baru, yang pasti membutuhkan ketersediaan/ pasokan daya listrik
cukup besar.
Adanya
pembangunan infra struktur bagi kawasan industri (industrial estate). Proyeksi
kebutuhan daya listrik untuk jangka waktu tertentu, sehingga perlu disiapkan
gardu induk baru atau perluasan gardu induk. Adanya pengembangan sistem tenaga
listrik secara terpadu, misalnya pembangunan pembangkit listrik - pembangkit
listrik baru, sehingga dilakukan perluasan sistem penyaluran (transmisi),
tentunya dibarengi dengan pembangunan GI-GI baru atau perluasan.
B.
Jenis-jenis
Gardu Induk
Gardu Induk
memiliki banyak jenis, baik dari segi fungsi, segi pemasangan dan lain-lain
berikut adalah jenis-jenis dari Gardu Induk:
1. Berdasarkan
besaran tegangannya, terdiri dari :
a. Gardu
Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 275 KV, 500 KV
b. Gardu
Induk Tegangan Tinggi (GI) 150 KV dan 70 KV.
2. Berdasarkan
pemasangan peralatan
a. Gardu
Induk Pasangan Luar
Merupakan
gardu induk yang sebagian besar komponennya di tempatkan di luar gedung,
kecuali komponen kontrol, sistem proteksi dan sistem kendali serta komponen
bantu lainnya, ada di dalam gedung.
Gardu
Induk semacam ini biasa disebut dengan gardu induk konvensional. Sebagian besar
gardu induk di Indonesia adalah gardu induk konvensional. Untuk daerah-daerah
yang padat pemukiman dan di kota-kota besar di Pulau Jawa, sebagian menggunakan
gardu induk pasangan dalam, yang disebut Gas Insulated Substation atau Gas
Insulated Switchgear (GIS).
b. Gardu
Induk Pasangan Dalam
Merupakan
gardu induk yang hampir semua komponennya (switchgear, busbar, isolator,
komponen kontrol, komponen kendali, cubicle, dan lain-lain) dipasang di dalam
gedung. Kecuali transformator daya, pada umumnya dipasang di luar gedung. Gardu
Induk semacam ini biasa disebut Gas Insutaled Substation (GIS). GIS merupakan
bentuk pengembangan gardu induk, yang pada umumnya dibangun di daerah perkotaan
atau padat pemukiman yang sulit untuk mendapatkan lahan.
Beberapa
keuanggulan GIS dibanding GI konvensional :
ü Hanya
membutuhkan lahan seluas ± 3.000 meter persegi atau ± 6 % dari luas lahan GI
konvensional.
ü Mampu
menghasilkan kapasitas daya (power capasity) sebesar 3 x 60 MVA bahkan bisa
ditingkatkan sampai dengan 3 x 100 MVA.
ü Jumlah
penyulang keluaran (output feeder) sebanyak 24 penyulang (feeder) dengan
tegangan kerja masing-masing 20 KV.
ü Bisa
dipasang di tengah kota yang padat pemukiman.
ü Keunggulan
dari segi estetika dan arsitektural, karena bangunan bisa didesain sesuai
kondisi disekitarnya.
c. Gardu
Induk kombinasi pasangan luar dan pasangan dalam
Merupakan
gardu induk yang komponen switchgear-nya ditempatkan di dalam gedung dan
sebagian komponen switchgear ditempatkan di luar gedung, misalnya gantry (tie
line) dan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) sebelum masuk ke dalam
switchgear. Transformator daya juga ditempatkan di luar gedung.
3. Berdasarkan Fungsinya
a. Gardu
Induk Penaik Tegangan
Merupakan
gardu induk yang berfungsi untuk menaikkan tegangan, yaitu tegangan pembangkit
(generator) dinaikkan menjadi tegangan sistem. Gardu Induk ini berada di lokasi
pembangkit tenaga listrik. Karena output voltage yang dihasilkan pembangkit
listrik kecil dan harus disalurkan pada jarak yang jauh, maka dengan
pertimbangan efisiensi, tegangannya dinaikkan menjadi tegangan ekstra tinggi
atau tegangan tinggi.
b. Gardu
Induk Penurun Tegangan
Merupakan
gardu induk yang berfungsi untuk menurunkan tegangan, dari tegangan tinggi
menjadi tegangan tinggi yang lebih rendah dan menengah atau tegangan
distribusi. Gardu Induk terletak di
daerah pusat-pusat beban, karena di gardu induk inilah pelanggan (beban)
dilayani.
c. Gardu
Induk Pengatur Tegangan
Pada
umumnya gardu induk jenis ini terletak jauh dari pembangkit tenaga listrik.
Karena listrik disalurkan sangat jauh, maka terjadi tegangan jatuh (voltage
drop) transmisi yang cukup besar. Oleh karena diperlukan alat penaik tegangan,
seperti bank capasitor, sehingga tegangan kembali dalam keadaan normal.
d. Gardu
Induk Pengatur Beban
Berfungsi
untuk mengatur beban. Pada gardu induk ini terpasang beban motor, yang pada
saat tertentu menjadi pembangkit tenaga listrik, motor berubah menjadi
generator dan suatu saat generator menjadi motor atau menjadi beban, dengan
generator berubah menjadi motor yang memompakan air kembali ke kolam utama.
e. Gardu
Induk Distribusi
Gardu
induk yang menyalurkan tenaga listrik dari tegangan sistem ke tegangan
distribusi. Gardu induk ini terletak di dekat pusat-pusat beban.
4. Berdasarkan Isolasi Yang Digunakan
a. Gardu
Induk yang menggunakan isolasi udara
Merupakan
gardu induk yang menggunakan isolasi udara antara bagian yang bertegangan yang
satu dengan bagian yang bertegangan lainnya. Gardu Induk ini berupa gardu induk
konvensional (lihat gambar 1), memerlukan tempat terbuka yang cukup luas.
b. Gardu
Induk yang menggunakan isolasi gas SF 6
Gardu
induk yang menggunakan gas SF 6 sebagai isolasi antara bagian yang bertegangan
yang satu dengan bagian lain yang bertegangan, maupun antara bagian yang
bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan. Gardu induk ini disebut Gas
Insulated Substation atau Gas Insulated Switchgear (GIS), yang memerlukan
tempat yang sempit (lihat gambar 2).
5. Berdasarkan Sistem Rel (busbar)
Rel
(busbar) merupakan titik hubungan pertemuan (connecting) antara transformator
daya, SUTT/ SKTT dengan komponen listrik lainnya, untuk menerima dan
menyalurkan tenaga listrik. Berdasarkan sistem rel (busbar), gardu induk dibagi
menjadi beberapa jenis, sebagaimana tersebut di bawah ini:
a. Gardu
Induk sistem ring busbar
Merupakan
gardu induk yang busbarnya berbentuk ring. Pada gardu induk jenis ini, semua
rel (busbar) yang ada, tersambung (terhubung) satu dengan lainnya dan membentuk
ring (cincin).
b. Gardu
Induk sistem single busbar
Merupakan
gardu induk yang mempunyai satu (single) busbar. Pada umumnya gardu dengan
sistem ini adalah gardu induk yang berada pada ujung (akhir) dari suatu sistem
transmisi. Single line diagram gardu sistem single busbar, lihat gambar 3.
c. Gardu
Induk sistem double busbar
Merupakan
gardu induk yang mempunyai dua (double) busbar. Gardu induk sistem double
busbar sangat efektif untuk mengurangi terjadinya pemadaman beban, khususnya
pada saat melakukan perubahan sistem (manuver sistem). Jenis gardu induk ini
pada umumnya yang banyak digunakan. Single line diagram gardu induk sistem
double busbar, lihat gambar 4.
d. Gardu
Induk sistem satu setengah (on half) busbar
Adalah
gardu induk yang mempunyai dua (double) busbar. Pada umumnya gardu induk jenis
ini dipasang pada gardu induk di pembangkit tenaga listrik atau gardu induk
yang berkapasitas besar. Dalam segi operasional, gardu induk ini sangat
efektif, karena dapat mengurangi pemadaman beban pada saat dilakukan perubahan system
(manuver system). Sistem ini menggunakan 3 buah PMT dalam satu diagonal yang
terpasang secara deret (seri). Single line diagram, lihat gambar 5.
6. Menurut
Pelayanannya
a. Gardu Transmisi, yaitu gardu induk
yang melayani untuk TET dan TT
b. Gardu Distribusi, yaitu gardu induk
yang melayani untuk TM
C.
Fungsi
Gardu Induk
Gardu Induk
merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga listrik, atau merupakan
satu kesatuan dari system penyaluran (transmisi). Penyaluran (transmisi) merupakan sub sistem
dari sistem tenaga listrik.Berarti, gardu induk merupakan sub-sub sistem dari
sistem tenaga listrik. Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi),
gardu induk mempunyai peranan penting, dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan
dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan. Dalam pembahasan ini
difokuskan pada masalah gardu induk yang pada umumnya terpasang di Indonesia,
pembahasannya bersifat praktis (terapan) sesuai konsttruksi yang terpasang di
lapangan.
Fungsi
gardu induk secara umum :
1.
Mentransformasikan daya listrik :
a.
Dari tegangan ekstra tinggi ke tegangan
tinggi (500 KV/150 KV).
b.
Dari tegangan tinggi ke tegangan yang
lebih rendah (150 KV/ 70 KV).
c.
Dari tegangan tinggi ke tegangan menengah (150
KV/ 20 KV, 70 KV/20 KV).
d.
Dengan frequensi tetap (di Indonesia 50
Hertz).
2.
Untuk pengukuran, pengawasan operasi
serta pengamanan dari system tenaga listrik.
3.
Pengaturan pelayanan beban ke gardu
induk-gardu induk lain melalui tegangan tinggi dan ke gardu distribusi-gardu
distribusi, setelah melalui proses penurunan tegangan melalui
penyulang-penyulang (feeder- feeder) tegangan menengah yang ada di gardu
induk.
4.
Untuk sarana telekomunikasi (pada
umumnya untuk internal PLN), yang kita kenal dengan istilah SCADA.
5.
Menyalurkan
tenaga listrik (kVA, MVA) sesuai dengan kebutuhan pada tegangan tertentu. Daya
listrik dapat berasal dari Pembangkit atau dari gardu induk lain.
D.
Komponen Utama Gardu Induk
Gardu
induk dilengkapi komponen utama sebagai fasilitas yang diperlukan sesuai dengan
tujuannya serta mempunyai fasilitas untuk operasi dan pemeliharaan, komponen
tersebut antara lain :
1.
Transformator Daya
2. Pemisah
3. Pemutus Tenaga
4. Transformator Tegangan
5. Transformator Arus
6. Arrester
7. panel kontrol.
8. Baterai
9. Busbar
10. Sistem pentanahan titik netral
2. Pemisah
3. Pemutus Tenaga
4. Transformator Tegangan
5. Transformator Arus
6. Arrester
7. panel kontrol.
8. Baterai
9. Busbar
10. Sistem pentanahan titik netral
BAB III
PENUTUB
A. Kesimpulan
Gardu Induk adalah suatu instalasi listrik
mulai dari TET (Tegangan Ekstra Tinggi), TT (Tegangan Tinggi) dan TM (Tegangan
Menengah) yang terdiri dari bangunan dan peralatan listrik.
Gardu Induk merupakan sub sistem dari
sistem penyaluran (transmisi) tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari
system penyaluran (transmisi). Penyaluran
(transmisi) merupakan sub sistem dari sistem tenaga listrik.Berarti, gardu
induk merupakan sub-sub sistem dari sistem tenaga listrik. Sebagai sub sistem
dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai peranan penting,
dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran
(transmisi) secara keseluruhan. Dalam pembahasan ini difokuskan pada masalah
gardu induk yang pada umumnya terpasang di Indonesia, pembahasannya bersifat
praktis (terapan) sesuai konsttruksi yang terpasang di lapangan.
Gardu induk dilengkapi komponen utama
sebagai fasilitas yang diperlukan sesuai dengan tujuannya serta mempunyai
fasilitas untuk operasi dan pemeliharaan,
DAFTAR PUSTAKA
Peralatan
Tegangan Tinggi. Bongas L. Tobing
Sistem Pengaman”
, PT. PLN (Persero) Unit Pendidikan dan Pelatihan Semarang – Jawa Tengah
Gardu
Induk “, PT. PLN
(Persero) Unit Pendidikan dan Pelatihan Semarang – Jawa Tengah.